Jumat, 30 Oktober 2015

FUNGSI DAN PERANAN MADING SEKOLAH



 Oleh Fitria Osnela
 
Apa yang terlintas dipikiran ketika membayangkan sebuah mading? Ya, tulisan-tulisan ataupun gambar-gambar yang ditempelkan pada sebuah papan khusus.  Mading merupakan akronim dari Majalah Dinding, yang berarti lembaran-lembaran kertas yang ditempelkan di dinding. Disebut sebagai sebuah majalah karena adanya materi sajian yang ditulis sedemikian rupa sehingga tampil menarik dan menghibur pembaca layaknya sebuah majalah. Jadi berarti mading bukan sekedar tempel menempel sebuah tulisan atau gambar.
Mading dapat ditemukan di lembaga-lembaga tertentu, khususnya di sekolah yang dikenal dengan sebutan mading sekolah. Mading sekolah selain menjadi sarana untuk menyalurkan bakat dan minat siswa dalam bidang menulis, juga dapat menumbuhkan minat baca siswa ditengah rutinitas kegiatan sekolah sebagai pengisi waktu luang. Oleh karena itu, mading perlu dibuat semenarik dan sekreatif mungkin agar siswa memiliki keinginan untuk membacanya. Di samping itu, dari segi konten hendaknya sajian mading berisi materi-materi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa. Untuk mewujudkan hal yang demikian, dibutuhkan pengelolaan mading secara profesional melibatkan kontrol langsung kepala sekolah dan pihak terkait.
Pengelolaan mading secara profesional mengacu pada prinsip jurnalistik, mengingat mading sebagai salah satu bentuk media komunikasi cetak yang menyampaikan informasi kepada khalayak, khususnya Civitas Akademika. Sebagai sebuah media komunikasi tulis/cetak, mading memiliki peran vital untuk memberikan informasi. Informasi yang dimaksud tidak hanya informasi seputar sekolah tapi juga informasi-informasi edukatif lainnya yang bisa didapatkan dari beragam sumber. Lebih jauh, Mading juga menjadi ajang bagi Pendidik untuk semakin mengasah keterampilan menulis.
Selain mengacu pada prinsip jurnalistik, untuk pengelolaan mading secara profesional dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang berdedikasi tinggi. Perlu dijaring siswa-siswi yang memiliki minat tinggi terhadap bidang ini. Dengan pengelolaan yang demikian, diharapkan keberlanjutan mading tidak hanya sebagai sebuah majalah dinding tapi hadir dalam bentuk sebuah buletin atau majalah sekolah yang dapat menjadi ajang promosi sekolah ke pihak luar. (*)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar