Selamat Ulang Tahun, Uni!
gbr: elsaelsi.wordpress.com
Terkadang kita lupa akan hari ulang tahun, seperti aku yang
hampir saja lupa akan hari ini. Sepertinya lupa tidak pernah peduli seberapa
penting dan berharganya seseorang itu. Untung saja aku membuka akun Facebook milik Uni pagi ini. Aku adik
yang jahat bukan?
Kita terlahir tanpa pernah merasakan bagaimana kebahagiaan
ketika hari ulang tahun dirayakan. Dulu, ketika masih kanak-kanak, ketika
banyak teman-teman kita merayakan ulangtahunnya, kita tak pernah berpikir atau
merengek pada Amak untuk merasakan hal serupa, sebab kita mengerti bagaimana
kehidupan di masa itu. Lantas ketika kita berusia tujuh belas tahun, yang
katanya sebagai tanda dimulainya sebuah kedewasaan, kita juga tidak ‘ngotot’
untuk merayakannya. Begitupun dengan pemberian hadiah, ketika teman-teman
sebaya mengatakan orangtuanya memberikan hadiah ini itu di hari ulangtahunnya,
kita diajarkan untuk bersyukur karena hingga hari itu kita masih bisa hidup dan
bernafas dengan rezki yang Tuhan titipkan melalui kerja keras Abak. Lalu
seiring berlalunya waktu, kita semakin menyadari bahwa ulangtahun merupakan pertanda
dari semakin berkurangnya jatah hidup di dunia. Apa yang pantas dirayakan dari
kematian yang semakin dekat?
Uni, satu-satunya kakakku. Kami bahkan acap bertengkar karena
hal sepele, sehingga rumah menjadi ramai, seperti kami memiliki banyak saudara.
Sebagai seorang adik dan merasa hanya satu-satunya adik bagi Uni, aku
seringkali merasa ‘sombong’ dengan berbuat sesuatu yang acap menjengkelkan Uni,
sebab aku tahu Uni akan dengan cepat memaafkan. Aku ingat ketika kanak-kanak dulu, pernah melemparkan pisau ke Uni karena suatu
permasalahan yang aku tidak ingat. Untung saja tidak kena. Aku menyesali itu
hingga hari ini, dan terkadang kita tertawa mengingat kejadian itu.
Pada kali lain, aku dengan diam-diam sering memakai baju
ataupun pernak pernik uni untuk kugunakan. Ketika uni butuh dan ternyata aku meninggalkannya
di kos, sudah pasti uni akan sangat marah tapi kemudian akan reda dengan
sendirinya seakan tak pernah terjadi apa-apa diantara kita.
Di hari ulangtahun Uni, aku ingin sampaikan bahwa aku sangat
menyayangi Uni. Sebuah kata yang tak pernah kita sampaikan secara lisan selama
ini, meski kita tahu bahwa sebagai saudara kita benar-benar saling menyayangi
satu sama lain. Tak ada ada kado istimewa yang kuberikan di hari ulangtahun Uni,
selain do’a. Do’a agar Uni senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan. Do’a
agar Uni menjadi Uni yang selalu menyayangi keluarga. Do’a agar Uni diberi
kemudahan dalam setiap usahanya. Do’a agar Uni senantiasa bersyukur atas nikmat
yang Tuhan berikan padanya. Dan sebuah do’a khusus agar Uni mendapatkan jodoh
yang baik, yang menerima Uni dengan sepenuh hati.
Selamat ulang tahun, Uni! (Rumah, 23 September 2014).
Komentar
Posting Komentar