Cinta
(Contoh Materi Layanan Penguasaan Konten BK)
***
***
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (surga).” (QS.
Ali-Imran (3): 14)
1. Defenisi
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan
ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang
mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat
lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia
terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang,
membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang
diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah suatu
perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa
dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan
semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan
penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda.
Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang
lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti
berikut:
·
Perasaan terhadap sebuah konsep
tertentu
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan
Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love
digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge.
Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa
serantau dan dijelaskan seperti berikut:
·
Cinta yang lebih cenderung kepada
romantis, asmara dan hawa nafsu, eros.
·
Sayang yang lebih cenderung kepada
teman-teman dan keluarga, philia.
·
Kasih yang lebih cenderung kepada
keluarga dan Tuhan, agape.
·
Semangat nusa yang lebih cenderung
kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge.
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang
mendalam. Menurut Erich
Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
·
Perasaan
·
Pengenalan
·
Tanggung jawab
·
Perhatian
·
Saling menghormati
Erich Fromm
dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan bahwa ke empat
gejala: care, responsibility, respect, knowledge
muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika
seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak
pernah mengasuh dan tak ada tanggung jawab pada si anak. Sementara tanggung
jawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin
mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan, dan
individu lainnya pada sikap otoriter.
2.
Jenis-jenis cinta
Seperti banyak
jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan
manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta
pun sulit ditetapkan.
Ekspresi cinta
dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan organisasi,
cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa,
cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah
dialami daripada dijelaskan. Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat
dipertahankan keindahannya.
a. Cinta antar pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada
cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap
orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan
orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.
Beberapa unsur
yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
·
Physical intimacy: berbagi
kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan
seksual.
·
Kepentingan pribadi: cinta yang
mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk
memanfaatkan pasangan.
Energi seksual
dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun
atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual
dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam
banyak agama dan sistem
etik, hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga
dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk
mengungkapkan rasa kasih
sayang tanpa seks. Afeksi,
keintiman emosi dan hobi yang sama
sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
b. Cinta platonik
Cinta platonik adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut sebuah
relasi yang sangat afektif, tetapi di mana unsur-unsur rasa ketertarikan
secara seksual tidak
terdapat, terutama apabila hal ini justru malahan diperkirakan ada.
Istilah ini
diambil dari salah satu filsuf Yunani kuna, Plato, terutama dari
karyanya Symposium, di mana tertulis bahwa cinta akan ide daripada
kebaikan adalah dasar dari semua kebajikan dan kebenaran.
Istilah amor platonicus, sudah dipakai seawal abad ke-15 oleh Marsilio Ficino, sebagai sinonim daripada
"amor socraticus," yang merujuk kepada afeksi antara Sokrates dan
murid-muridnya.
c. Cinta Yunani
Dampak budaya homoerotisme Yunani Klasik adalah bagian
dari sejarah seksualitas. Kemudian budaya telah diartikulasikan dalam wacana
mereka sendiri tentang homoseksualitas melalui penggunaan istilah bersejarah
dan konsep, seperti "cinta Yunani". Metafora dari
"cinta Yunani" menjadi paling jelas secara historis dalam periode
ketika penerimaan klasik pada zaman dahulu adalah pengaruh penting pada gerakan
estetika atau intelektual yang dominan.[1]
Perbendaharaan kata bahasa Yunani melukiskan berbagai arti ‘cinta’ secara lebih
terperinci.
·
Stergo : merasa tertarik
secara spontan atau mau melindungi, seperti rasa tanggung jawab terhadap
kesejahteraan seseorang; misalnya kasih sayang antar anggota keluarga.
·
Eros : daya tarik jasmani
atau seksual, yang ditimbulkan secara emosional; cinta jenis ini mudah berubah
menjadi egois, kecuali berkaitan dengan cinta jenis lain.
·
Phileo : menyayangi secara
murni, yang berdasar pada hubungan saling melengkapi dan saling mengisi antara
dua orang sahabat yang baik.
·
Agape : bentuk cinta tanpa
syarat yang akhirnya berasal dari Tuhan; kasih berani berkorban, bahkan
mengorbankan diri seluruhnya tanpa mengharapkan balasan; seluruh hati dan jiwa
dicurahkan kepada orang yang dikasihi.
3.
Jenis-jenis
cinta menurut Al-Qur’an
Dalam Qur’an
cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
a. Cinta mawaddah; adalah jenis cinta mengebu-gebu,
membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin
memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
b. Cinta rahmah; adalah jenis cinta yang penuh kasih
sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta
jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap
diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk
itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumikekurangan kekasihnya dan selalu
memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar
orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan
sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al
arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,
yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah).
Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang
dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang
memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau
silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat
oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir
batin-dunia akhirat.
c. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk
sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal
lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an
disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada
yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderungmengabaikan kepada yang lama.
d. Cinta
syaghaf; Adalah
cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang
terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila,
lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an
menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri
pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
e. Cinta
ra’fah; yaitu rasa
kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan
kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya
meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah
cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini
kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
f. Cinta shobwah; yaitu cinta buta, cinta yang
mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term
ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika
tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa
tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33.
g. Cinta syauq (rindu); Term ini bukan dari al Qur’an tetapi
dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan
bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat
kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad;
wa as’aluka ladzzata an nadzori ilawajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon
dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk
berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al
Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada
sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya
berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi
qalb al muhibbi.
h. Cinta
kulfah;yakni
perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip
meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan
kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika
menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan
kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
Jatuh cinta tak hanya sekedar masalah hati
saja. Menjalin hubungan asmara dengan seseorang juga bisa memberikan efek positif
dan negatif bagi kesehatan. Berikut
lima manfaatnya serta dampak buruk dari jatuh cinta.:
1.
Berkurangnya Masalah Kesehatan
Mental; Menurut
penelitian dalam jurnal American Journal of Sociology tahun 2002, pria atau
wanita yang tidak memiliki pasangan cenderung lebih sering depresi, cemas, mood
berubah-ubah bahkan rasa ingin bunuh diri akibat tekanan psikologis. Diperkuat
oleh penelitian dari Florida State University pada 2010, orang yang berkomitmen
lebih sedikit terkena masalah kesehatan mental dibandingkan orang-orang yang
tidak memiliki pasangan.
2.
Mengurangi Rasa Nyeri; Dalam jurnal PLos
ONE, peneliti mengklaim bahwa rasa cinta bekerja bagaikan analgesik, mengurangi
kepekaan terhadap rasa sakit. Perasaan romantis mengaktifkan area otak yang
bertanggung jawab untuk mengurangi sakit, serta mengaktifkan hormon dopamin
(mood yang bisa meningkatkan rasa senang dan mood positif).
3.
Mengurangi Stres; Studi terbaru
mengatakan bahwa para pria maupun wanita lajang lebih rentan terhadap stres
daripada mereka yang telah menikah dan memiliki hubungan yang stabil. Menurut
spenelitian dari University of Chicago dan Northwestern University, status
hubungan dapat mempengaruhi produksi kortisol dan hormon stres, saat sedang
mengalami tekanan
4.
Panjang Umur; data sensus telah
menunjukkan bahwa orang dewasa yang belum menikah memiliki kemungkinan
mengalami kematian dini lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang belum
menikah. Selain itu, peneliti juga mengetahui bahwa menikah membuat orang
panjang umur walau pendapatannya rendah dan memiliki kesenjangan sosial.
5.
Lebih Bahagia; Journal of
Neurophysiology menjelaskan, rasa cinta mengaktifkan daerah dopamin tertentu
dalam otak. Daerah ini berhubungan lagsung dengan perasaan bahagia, kecanduan,
keinginan dan euforia kegembiraan. Penelitian juga menunjukkan bahwa dengan
melihat orang yang kita cintai, memengaruhi cara kerja beberapa area tertentu
di otak sehingga membuat orang bahagia ketika mereka bertemu dengan orang yang
disayangi.
6.
Tidak Bisa Tidur; Saat jatuh cinta,
tak jarang dari Anda yang mengalami sulit tidur. Hal ini dikarenakan produksi
hormon dopamin dan norepinefrin yang terlalu banyak. Itulah sebabnya Anda
memiliki banyak energi, tidak bisa tidur selama berhari-hari dan wajah jadi
merah merona.
7.
Tidak Bisa Makan; Dalam beberapa
kasus, jatuh cinta justru bisa berbahaya. Misalnya, ketika seseorang memasuki
fase `limerence` yang artinya tergila-gila. Saat mengalami `limerence`,
seseorang menjadi obsesif, mengganggu, sulit makan serta melupakan pekerjaan,
teman, keluarga bahkan tanggung jawab pada dirinya sendiri.
8.
Tidak Dapat Berkonsentrasi; Saat sedang jatuh
cinta, seseorang akan sulit berkonsentrasi dan tidak bisa memikirkan apapun
selain orang yang dicintainya. Hal ini merupakan akibat dari hormon dopamin
yang membuat orang menjadi obsesif.
9.
Tekanan Pada Dada; Menurut Dr. Helen
Fisher, ilmuwan dari Rutgers University, Amerika, ketika seseorang merasakan
tekanan pada dada, biasanya orang itu sedang dalam keadaan panik. Saat
seseorang jatuh cinta, otak seringkali terkait dengan rasa cemas dan panik..
10.
Mual dan Sensasi Menggelitik dalam
Perut; Pelepasan
norepinefrin, dopamin dan kortisol mengalirkan darah dari usus dan memberikan
efek mual dan rasa gugup ketika bertemu orang yang dicintai. Orang yang sedang
jatuh cinta biasanya mengalami gejala telapak tangan berkeringat, mulut kering,
peningkatan denyut jantung dan pusing saat melihat cahaya terang.
Referensi:
Komentar
Posting Komentar