FUNGSI DAN PERANAN MADING SEKOLAH
Oleh Fitria Osnela
Apa yang
terlintas dipikiran ketika membayangkan sebuah mading? Ya, tulisan-tulisan
ataupun gambar-gambar yang ditempelkan pada sebuah papan khusus. Mading merupakan akronim dari Majalah Dinding,
yang berarti lembaran-lembaran kertas yang ditempelkan di dinding. Disebut
sebagai sebuah majalah karena adanya materi sajian yang ditulis sedemikian rupa
sehingga tampil menarik dan menghibur pembaca layaknya sebuah majalah. Jadi
berarti mading bukan sekedar tempel menempel sebuah tulisan atau gambar.
Mading
dapat ditemukan di lembaga-lembaga tertentu, khususnya di sekolah yang dikenal
dengan sebutan mading sekolah. Mading sekolah selain menjadi sarana untuk menyalurkan
bakat dan minat siswa dalam bidang menulis, juga dapat menumbuhkan minat baca
siswa ditengah rutinitas kegiatan sekolah sebagai pengisi waktu luang. Oleh
karena itu, mading perlu dibuat semenarik dan sekreatif mungkin agar siswa
memiliki keinginan untuk membacanya. Di samping itu, dari segi konten hendaknya
sajian mading berisi materi-materi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa.
Untuk mewujudkan hal yang demikian, dibutuhkan pengelolaan mading secara
profesional melibatkan kontrol langsung kepala sekolah dan pihak terkait.
Pengelolaan
mading secara profesional mengacu pada prinsip jurnalistik, mengingat mading
sebagai salah satu bentuk media komunikasi cetak yang menyampaikan informasi
kepada khalayak, khususnya Civitas Akademika. Sebagai sebuah media komunikasi
tulis/cetak, mading memiliki peran vital untuk memberikan informasi. Informasi
yang dimaksud tidak hanya informasi seputar sekolah tapi juga
informasi-informasi edukatif lainnya yang bisa didapatkan dari beragam sumber. Lebih
jauh, Mading juga menjadi ajang bagi Pendidik untuk semakin mengasah
keterampilan menulis.
Selain
mengacu pada prinsip jurnalistik, untuk pengelolaan mading secara profesional
dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang berdedikasi tinggi. Perlu dijaring
siswa-siswi yang memiliki minat tinggi terhadap bidang ini. Dengan pengelolaan
yang demikian, diharapkan keberlanjutan mading tidak hanya sebagai sebuah
majalah dinding tapi hadir dalam bentuk sebuah buletin atau majalah sekolah
yang dapat menjadi ajang promosi sekolah ke pihak luar. (*)
Komentar
Posting Komentar