Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Bullying dan Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasinya

Oleh Fitria Osnela Bullying dikalangan remaja menjadi kasus yang menghangat akhir-akhir ini, sehubungan dengan peredaran video kekerasan yang dilakukan seorang remaja perempuan terhadap rekannya. Bullying bahkan sudah demikian mengakar di ranah pendidikan, disadari atau tidak. Kasus kecil yang ditemukan di lapangan, seorang siswi ditemukan menangis berjam-jam karena menemukan sebuah pesan tulisan tanpa nama pengirim yang menghina dirinya, dalam buku catatan pelajarannya. Jika dilihat dari kategori Bullying sebagaimana diungkapkan oleh Andi Priatna (2010: 2) yang dilakukan secara persisten, disengaja,   dan ada perbedaan kekuatan yang begitu mencolok antara si pelaku dengan korban, maka ini sudah termasuk dalam salah satu kategori Bullying karena adanya kesengajaan dari sipelaku, dengan menuliskan sebuah pesan tulisan yang mampu membuat korban merasa terintimidasi, bahkan terpikir untuk tidak ingin sekolah karena menganggap ada banyak orang yang begitu tidak menyukai dirinya.

FUNGSI DAN PERANAN MADING SEKOLAH

 Oleh Fitria Osnela   Apa yang terlintas dipikiran ketika membayangkan sebuah mading? Ya, tulisan-tulisan ataupun gambar-gambar yang ditempelkan pada sebuah papan khusus.   Mading merupakan akronim dari Majalah Dinding, yang berarti lembaran-lembaran kertas yang ditempelkan di dinding. Disebut sebagai sebuah majalah karena adanya materi sajian yang ditulis sedemikian rupa sehingga tampil menarik dan menghibur pembaca layaknya sebuah majalah. Jadi berarti mading bukan sekedar tempel menempel sebuah tulisan atau gambar. Mading dapat ditemukan di lembaga-lembaga tertentu, khususnya di sekolah yang dikenal dengan sebutan mading sekolah. Mading sekolah selain menjadi sarana untuk menyalurkan bakat dan minat siswa dalam bidang menulis, juga dapat menumbuhkan minat baca siswa ditengah rutinitas kegiatan sekolah sebagai pengisi waktu luang. Oleh karena itu, mading perlu dibuat semenarik dan sekreatif mungkin agar siswa memiliki keinginan untuk membacanya. Di samping itu, dari segi

Pembuatan SKCK (Surat Catatan Kepolisian)

Bagi teman-teman yang baru tamat dan ingin mencari kerja, SKCK mungkin salah satu persyaratan yang diminta untuk dilampirkan oleh perusahaan atau instansi yang akan dilamar. Nah, kali ini saya ingin berbagi pengalaman bagaimana cara mengurus pembuatan SKCK khusus bagi teman-teman yang berdomisili di Kota Sawahlunto-Sumbar. Beberapa tahun yang lalu (lupa nih tahun berapa) ketika kakak saya mengurus SKCK untuk pertamakalinya, pembuatan SKCK didahului dengan surat pengantar berkelakukan baik dari tingkat dusun hingga desa, lalu ke Polsek dan seterusnya ke Polres. Tapi sekarang, urusan   bisa jadi lebih mudah karena tidak memerlukan administrasi bertingkat seperti itu, yang kadang memerlukan waktu lebih dari satu hari. Kita hanya perlu datang ke Polres dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan. Jangan sampai ada yang lupa, karena petugas tidak akan mau memproses permohonan kita kalau satu syarat saja tidak ada. Ok, ini dia persyaratan yang diperlukan: 1)       Fotocopy