Welsya's Note; Penantian Tak Berujung (Bagian I)
Aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Tapi, aku kaya dengan memiliki dua ayah dan dua ibu. Orangtua-ku sudah lama bercerai, sewaktu aku masih kecil, sekitar umur 4 tahun. Ayahku menikah sewaktu aku masih di Taman kanak-kanak. Sedangkan ibu menikah empat tahun setelah ayah. Semenjak ayah menikah aku tak pernah lagi bertemu dengannya. Bahkan aku tak mengenali seperti apa wajah ayah. Tapi kata ibu dan keluargaku, aku dan ayahku bagikan pinang dibelah dua. Hanya jenis kelamin yang membedakan kami. Waktu begitu cepat berlalu setelah aku menduduki bangku kelas lima SD. Ada seorang laki-laki yang mencariku ke sekolah. Aku bertanya-tanya dalam hati siapa orang ini. Berberapa menit kemudian aku menemukan jawaban yang aku cari. Ternyata sosok laki-laki yang berada di depanku adalah ayah yang selama ini menghilang bagaikan ditelan bumi. Aku bahagia sekali bisa bertemu dengan ayah, walaupun kami tidak bisa berkumpul dalam satu keluarga. Tapi aku masih bisa untuk bertemu