Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

A little note (1)

Aku memperhatikan perempuan itu, umurnya dua tahun di atasku. Ia, barangkali adalah salah satu dari sekian banyak wanita-wanita tegar di dunia. Hidup baginya adalah keberartian yang sangat, meski derita acap menghampiri. Mendengarkan kisah hidup yang dituturkannya membuat kita terbawa emosi. Lahir tanpa mengenal ayah kandung, ketika baru merasakan kedekatan dengan Ayah, sang ayah meninggalkannya.  Dari kecil, ia hanya hidup dengan nenek dan kakek. Ibu, pergi merantau bersama ayah tirinya. Ketika berusia dewasa inilah ia benar-benar merasakan bahwa Ibunya benar-benar ada disampingnya. Hidup dengan ayah tiri, tentu bukanlah sesuatu yang menyenangkan, terlebih dengan kehidupan keluarga yang serba pas-pasan membuat perempuan itu harus pula berpikir keras untuk bertahan hidup di rantau selama menjalani kuliah. Ia, tak mungkin membebankan semua itu pada punggung renta ibunya. Ah, aku bahkan merasa kehidupanku tak seberat apa yang dirasakannya. Meski keluarga kami adalah keluarga sangat-s

Wanita itu Hebat

Adakah yang tidak setuju jika saya katakan bahwa wanita itu piawai dalam menyambi? Tulisan ini Berangkat dari kegiatan yang sehari-hari biasa dilakukan, seperti pagi ini. Usai sholat shubuh (saya terlelap sebentar di atas sajadah),  mulai menjerang air untuk segelas teh. Sembari menunggu air di jerangan mendidih, saya membersihkan magic dan mulai menanak nasi. Air di jerangan belum juga mendidih, saya kemudian memotong-motong tempe, mengiris bawang, dan membersihkan ikan teri yang dibeli kemaren sore di pasar.  Kegiatan itu selesai berbarengan dengan mendidihnya air di jerangan. Saya mengangkat periuk jerangan air, dan menggantikan posisi periuk dengan kuali. Sembari menunggu minyak di dalam kuali panas, saya mulai menyeduh teh, dan membiarkannya hingga suam-suam kuku. Minyak telah panas, sayapun menggoreng tempe. Sembari menunggu tempe masak, saya menghidupkan nb , dan berselancar sebentar di dunia maya. Sesaat kemudian, saya kembali pada tempe di penggorengan, ternyata tempe belu

Jurnalisme Siber, dari Kota Budaya Ke Kota Wisata Tambang yang Berbudaya

Aku dan Romadoni Azmi ( Pimpinan Umum Idealita, aku biasa memanggilnya ‘Bang Roma’) berkesempatan mengikuti pelatihan jurnalistik kali ini. Pelatihan yang diadakan oleh LPM Suara Kampus itu bertempat di Kota Sawahlunto. Untuk keberangkatan,   kami berjanji akan bertemu di Simpang Kiambang pukul setengah dua. Akan tetapi, karena beberapa hal, aku datang terlambat. Beruntung bus menuju Sawahlunto belum datang. Kami menunggu bus “Emkazet” jurusan Bukittinggi-Batusangkar-Sawahlunto yang biasanya lewat setiap satu jam sekali. Tapi entah kenapa kali ini bus itu terasa lama. Tak lama kemudian Emkazet pun datang. Kami duduk di bangku nomor tiga dari depan. Tapi karena penumpang banyak yang naik, akhirnya Bang Roma pindah duduk di deretan bangku   paling belakang. Persis dekat jendela. Ku katakan pada Bang Roma bahwa aku ingin singgah dulu di rumah untuk mengambil beberapa perlengkapan. Bang Roma tak keberatan. Bus melaju dengan kecepatan sedang.   Aku terkantuk-kantuk mengikuti ir

Pembukaan Diri Melalui Johari Window

Gambar
Jendela Johari ( Johari Window ) adalah model yang menjelaskan tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang diri kita. Model ini penting dalam komunikasi antarpribadi. [1] Johari Window berasal dari singkatan nama kedua perumusnya, yaitu Joe Luft dan Hari Ingham, yang menyajikan sebuah model yang dapat digunakan untuk belajar lebih mengenal diri seseorang. [2] Dimana model tersebut adalah membagi diri manusia ke dalam empat daerah kedirian, yang terlihat dalam bagan berikut: Ada informasi tertentu tentang diri kita (kekuatan, dan kelemahan) yang diketahui oleh diri sendiri maupun oleh orang lain (daerah I, kedirian yang terbuka). Informasi itu mungkin diterima dari isyarat-isyarat visual, seperti mengenakan pakaian warna merah hari ini, misalnya merasa takut terhadap ular atau memberikan suara untuk seorang calon tertentu dalam pemilihan yang telah berlangsung. Isinya dapat berupa pikiran-pikiran   (kognitif ) atau perasaan-perasaan afektif dan/ tingkah laku- tin